PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Nama :
Friescha Azizatun Nisa
Dosen : Lestariningsih, S.Pd., M.Pd.
STKIP PGRI Sidoarjo
1.
Pengertian
Project Based Learning
Project
Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang
sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Jika
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Project
Based Learning bermakna sebagai pembelajaran berbasis proyek.
Pembelajaran berbasis proyek
(PBL) merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal
dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalamberaktivitas secara nyata. PBL dirancang untuk digunakan
pada permasalahan komplek yang diperlukan pelajaran dalam melakukan investigasi
dan memahaminya. Berikut pengertian PBL menurut beberapa ahli.
a.
Thomas
Mergendoller dan Michaelson mengatakan PBL adalah metode pengajaran sistematik yang
mengikutsertakan pelajaran ke dalam pembelajaran
pengetahuan dan keahlian yang kompleks, pertanyaanautentik dan perancangan
produk dan tugas.
b.
Baron B.
mengatakan PBL adalah pendekatan cara pembelajaran secara konstruktif untuk pendalaman
pembelajaran dengan pendekatan berbasisriset terhadap permasalahan dan
pertanyaan yang berbobot, nyata relevan bagi kehidupannya.
c.
Blumenfeld
menjelaskan bahwa PBL adalah pendekatan komprehensif untuk pengajaran dan
pembelajaran yang dirancang agar pelajaran melakukan riset terhadap
permasalahan nyata.
d.
Boud dan
Felleti mengemukakan PBL adalah cara yang konstruktif dalam pembelajaran
menggunakan permasalahan sebagai stimulus dan berfokus aktivitas pelajar.
e.
Moeslichatoen
dalam bukunya “metode pengajaran di taman kanak – kanak” mengatakan bahwa model
pembelajaran berdasarkan proyek (PBL) adalah suatu metode pembelajaran yang
memberikan pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan
sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok. Menurut
hasil penelitian terdapat hubungan yang
erat antara proses memperoleh pengalaman yang sebenarnya dengan pendidikan.
Oleh karena itu, pendidikan bagi anak harus diintegrasikan dengan lingkungan
kehidupan anak yang banyak menghadapkan anak dengan pengalaman langsung.
2.
Ciri-
Ciri pembelajaran berbasis proyek
Ciri pembelajaran berbasis proyek
menurut Center For Youth Development and
Education Boston (Muliawati, 2010:10) yaitu:
a.
Melibatkan
para siswa dalam masalah – masalah kompleks, persoalan – persoalan dunia nyata,
dimana pun para siswa dapat memilih dan menetukan persoalan atau masalah yang
bermakna
b.
Para
siswa diharuskan menggunakan penyelidikan, penelitian keterampilan perencanaan,
berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah saat mereka menyelesaikan
proyek.
c.
Para
siswa diharapkan mempelajari dan menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang
dimilikinya dalam berbagai konteks ketika mengerjakan proyek.
d.
Memberikan
kesempatan bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan keterampilan pribadi pada
saat mereka bekerja dalam tim kooperatif, maupun saat mendiskusikan dengan
guru.
e.
Memberikan
kesempatan bagi para siswa mempraktekan berbagai keterampilan yang dibutuhkan
untuk kehidupan dewasa mereka dan karir (bagaimana mengalokasikan waktu,
menjadi individu yang bertanggung jawab, keterampilan pribadi, belajra melalui
pengalaman).
f.
Menyampaikan
harapan mengenai prestasi/hasil pembelajaran (ini disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran untuk
sekolah/Negara).
g.
Melakukan
refleksi yang mengarahkan siswa untuk berpikir kritis tentang pengalaman mereka
dan menghubungkan pengalaman dengan pelajaran.
h.
Berakhir
dengan presentasi atau produk yang menunjukkan pembelajaran dan kemudian
dinilai (kriteria dapat ditentukan oleh para siswa)
3.
Langkah-langkah
pembelajaran berbasis proyek (project
based learning)
Langkah-langkah pembelajaran
berbasis proyek. peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik
dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di samping
itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya
kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir
kritis dan analitis pada peserta didik.
Secara umum, langkah-langkah
Pembelajaran berbasis proyek (PBP) dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Penentuan
proyek Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik proyek berdasarkan
tugas proyek yang diberikan oleh guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk
memilih/menentukan proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok ataupun
mandiri dengan catatan tidak menyimpang dari tugas yang diberikan guru.
b.
Perancangan
langkah-langkah penyelesaian proyek Peserta didik merancang langkah-langkah
kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya.
Kegiatan perancangan proyek ini berisi aturan main dalam pelaksanaan tugas
proyek, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek, pengintegrasian
berbagai kemungkinan penyelesaian tugas proyek, perencanaan sumber/bahan/alat
yang dapat mendukung penyelesaian tugas proyek, dan kerja sama antar anggota
kelompok.
c.
Penyusunan
jadwal pelaksanaan proyek Peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan
penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya. Berapa lama proyek itu
harus diselesaikan tahap demi tahap.
d.
Penyelesaian
proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru Langkah ini merupakan langkah
pengimplementasian rancangan proyek yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat
dilakukan dalam kegiatan proyek di antaranya adalah dengan a) membaca, b)
meneliti, c) observasi, d) interviu, e) merekam, f) berkarya seni, g)
mengunjungi objek proyek, atau h) akses internet. Guru bertanggung jawab
memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas proyek mulai proses
hingga penyelesaian proyek. Pada kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang
akan dapat merekam aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas proyek.
e.
Penyusunan
laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek Hasil proyek dalam bentuk produk,
baik itu berupa produk karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya
dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik yang lain dan guru
atau masyarakat dalam bentuk pameran produk pembelajaran.
f.
Evaluasi
proses dan hasil proyek Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek. Proses refleksi
pada tugas proyek dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap
evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan pengalamannya selama
menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki
kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini juga dilakukan umpan
balik terhadap proses dan produk yang telah dihasilkan.
4.
Kelebihan
dan kekurangan pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
Kelebihan dan kekurangan pada
penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Kelebihan
Pembelajaran Berbasis Proyek:
a.
Meningkatkan
motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk
melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
b.
Meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah.
c.
Membuat
peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang
kompleks.
d.
Meningkatkan
kolaborasi.
e.
Mendorong
peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
2. Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek:
a.
Memerlukan
banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak
c.
Banyak
instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur
memegang peran utama di kelas.
d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
e. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam
percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
Untuk mengatasi kelemahan dari
pembelajaran berbasis proyek di atas seorang pendidik harus dapat mengatasi
dengan cara memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah, membatasi
waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek, meminimalis dan menyediakan
peralatan yang sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar, memilih lokasi
penelitian yang mudah dijangkau sehingga tidak membutuhkan banyak waktu dan
biaya, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga instruktur
dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran.
5.
Peran
Guru dan Siswa dalam PBL
Menurut Waras Khamdi, selama
berlangsungnya proses pembelajaran berbasis proyek, pelajar akan mendapatkan
bimbingan dari narasumber atau fasilitator, dimana peran fasilitator :
a. Peran
Guru
o Mengajar kelompok dan menciptakan suasana yang
nyaman
o Memastikan bahwa sebelum dimulai, setiap kelompok
telah memiliki seorang anggota yang bertugas membaca materi, sementara teman –
temannya mendengarkan, dan seorang anggota yang bertugas mencatat informasi
yang penting sepanjang jalannya diskusi
o Memberikan materi atau informasi pada saat yang
tepat, sesuai dengan perkembangan kelompok.
o Memastikan bahwa setiap sesi diskusi kelompok
diakhiri dengan self-evalution.
o Menjaga agar kelompok terus memusatkan perhatian
pada pencapaian tujuan.
o Memonitor jalannya diskusi dan membuat catatan
tentang berbagai masalah yang muncul dalam proses belajar, serta mengajar agar
proses belajar terus berlangsung. Dengan tujuan agar setiap tahapan dalam
proses belajar tidak dilewati atau diabaikan, sehingga tiap tahapan dilakukan
dalam urutan yang tepat.
o Menjaga motivasi pelajar dengan mempertahankan
unsur tantangan dalam penyelesaian tugas dan juga mempertahankan untuk
mendorong pelajaran keluar dari kesulitan.
o Membimbing proses belajar dengan mengajukan
pertanyaan yang tepat pada saat yang tepat, secara mendalam tentang berbagai
konsep, ide, penjelasan, sudut pandang, dsb.
o Mengevaluasi kegiatan belajar termasuk partisipasi
pelajar dalam proses kelompok. Pengajar perlu memastikan bahwa setiap pelajar
terlibat dalam proses kelompok dan berbagai pemikiran dan pandangan.
b. Peran
Siswa
o Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir
o Melakukan riset sederhana
o Mempelajari ide dan konsep baru
o Belajar mengatur waktu dengan baik
o Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok
o Mengaplikasikan belajar lewat tindakan
o Melakukan interaksi social (wawancara, survei,
observasi, dll)
o Kegiatan lebih banyak pada kerja kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar