METODE INKUIRI
Nama :
Friescha Azizatun Nisa
Dosen : Lestariningsih, S.Pd., M.Pd.
STKIP PGRI Sidoarjo
1.
Pengertian
Inkuiri
Mengidentifikasikan pembelajaran
berbasis Inquiry , sama dengan mengidentifikasikan pendekatan multidimensi atau
metode yang mengajak peserta didik untuk memecahkan masalah yang ada dalam soal
. Kata inquiry sendiri sering kali ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan kata
inkuiri. Menurut Trianto (2007) kata
inquiry, mengandung arti pertanyaan, atau pemeriksaan, ikut serta atau terlibat
dalam mengajukan pertanyaan – pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan. Demikian juga pengertian yang dikemukakan oleh Wahyudin (2008)
bahwa to inquire mempunyai makna yang
sama sebagaimana dikemukakan Trianto. Sund yang dikutip Trianto (2007) dari
Suryosubroto (1993) menyatakan bahwa discovery merupakan bagian dari inquiry,
atau dengan kata lain inquiry merupakan perluasan proses discovery.
Pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk
membangun kecakapan – kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan
proses – proses berpikir reflektif.
Pengertian lainnya dikemukakan
oleh (Schmidt, 2003) bahwa inquiry adalah suatu proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan eksperimen untuk mencari
jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Jadi disini guru berkewajiban
menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan, kadangkala guru perlu memberikan
penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada
peserta didik.
Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri ini
adalah :
1)
Ketertiban
siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar;
2)
Keterarahan
kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran;
3)
Mengembangkan
sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang di temukan dalam proses inkuiri
2.
Asumsi
dan Tujuan
Inkuiri mengasumsikan bahwa
sekolah berperan sebaik mungkin untuk mempermudah pengembangan diri sendiri
(self development). Oleh karena itu, inkuiri sebagian besar bersifat berpusat
pada siswa, menurut supaya para siswa ikut serta secara aktif dalam
pembelajarannya (Wahyudin, 2008). Lebih lanjut, dijelaskan bahwa inkuiri
melibatkan unsur – unsur search surprise, dan sifat ini menjadikannya bersifat
sangat memotivasi siswa.
Tujuan umum inkuiri adalah
membantu siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang mempuni
untuk meningkatkan pertanyaan – pertanyaan dan pencarian jawaban yang terpendam
dari rasa keingintahuan mereka. Suchman (Joyce, dkk, 2009) tertarik membantu
siswa meneliti secara mandiri, tetapi dalam cara yang disiplin. Dalam hal ini
Suchman merumuskan teori sebagai berikut;
1.
Siswa
meneliti secara ilmiah ketika mereka sedang menghadapi persoalan (kebingungan).
2.
Mereka
dapat sadar dan belajar menganalisis strategi – strategi berpikirnya.
3.
Strategi
– strategi berpikir baru dapat diajarkan secara langsung dan dapat ditambahkan
pada strategi yang telah dimiliki siswa sebelumnya.
4.
Penelitian
kooperatif dapat memperkaya pemikiran dan membantu siswa belajar tentang
ketidaksemestian, sifat pengetahuan yang selalu berkembang, dan menghargai
penjelasan alternatif.
3.
Jenis
metode inquiry
a. Invitation
into inquiry
Model inkuiri jenis ini
melibatkan siswa dalam proses pemecahan masalah dengan cara – cara yang lazim
ditempuh para ilmuan. Suatu undangan (invitation)
memberikan suatu problem kepada para siswa dan melalui pertanyaan masalah yang
telah direncanakan dengan hati – hati mengundang siswa untuk melakukan beberapa
kegiatan seperti;
a) Merancang eksperimen,
b) Merumuskan hiotesis,
c) Menentukan sebab akibat,
d) Menginterpretasikan data,
e) Membuat grafik,
f) Menentukan peranan diskusi dan
kesimpulan dalam merencanakan penelitian, dan
g) Mengenal bagaimana kesalahan
eksperimental mungkin dapat dikurangi atau di perkecil.
b. Pictorial riddle
Model ini
merupakan metode mangajar yang dapat mangembangkan motivasi dan minat siswa
dalam diskusi kelompok kecil atau besar, gambar peragaan, atau situasi
sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan
kreatif para siswa, biasanya suatu riddle (teka-teki atau puzzle) berupa gambar
di papan tulis, poster, atau diproyeksikan dari transparansi atau power point,
kemudian guru menjelaskan pertanyaan yang berkaitan dengan riddle itu.
c. Synectics lesson
Model ini
memusatkan keterlibatan siswa untuk membuat berbagai macam bentuk kiasan supaya
dapat membuka intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Hal ini dapat
dilaksanakan karena kiasan dapat membantu siswa dalam berpikir untuk memandang
suatu problema sehingga dapat menunjang timbulnya ide – ide kreatif.
d. Value clarification
Pada
model pembelajaran inkuiri jenis ini siswa lebih difokuskan pada pemberian
kejelasan tentang suatu tata aturan atau nilai – nilai pada suatu proses
pembelajaran.
4.
Langkah –
langkah pembelajaran inkuiri
Langkah – langkah proses inkuiri
berupaya menyadarkan keingintahuan terhadap sesuatu, mempradugakan suatu
jawaban, serta menarik kesimpulan dan membuat keputusan yang valid untuk
menjawab permasalahan yang didukung oleh bukti – bukti. Berikutnya adalah
menggunakan kesimpulan untuk menganalisis data yang baru (Mulyasa, 2005).
Strategi pelaksanaan inkuiri adalah;
1. Guru memberikan penjelasan,
intruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan di ajarkan;
2. Memberikan tugas kepada
peserta didik untuk menjawab pertanyaan;
3. Guru memberikan penjelasan
terhadap persoalan- persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik;
4. Resitasi untuk menanamkan
fakta – fakta yang telah dipelajari sebelumnya;
5. Siswa merangkum dalam bentuk
rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan (Mulyasa, 2005)
Sanjaya (2008) juga menyatakan
bahwa pembelajaran inkuiri mengikuti langkah – langkah sebagai berikut.
1. Orientasi
Pada tahap ini, guru melakukan
langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan
langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka – teki.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban
sementara dari suatu permasalahan yang dikaji.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah
aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang
diajukan.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah
menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi
yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
6. Merumuskan kesimpilan
Merumuskan kesimpulan adalah
proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis.
5.
Kelebihan
dan Kekurangan
a.
Kelebihan
·
Dapat
membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa sehingga siswa dapat
mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.
·
Mebantu
dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
·
Situasi
pembelajaran lebih menggairahkan.
·
Dapat
mengembangkan bakat dan
kecakapan individu.
·
Memberi
kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
b.
Kekurangan
·
Memerlukan
waktu yang cukup lama.
·
Tidak
semua materi pelajaran mengandung masalah.
·
Memerlukan
perencanaan yang teratur dan matang.
·
Tidak
efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.
6.
Ciri –
ciri metode inquiry
·
Strategi inquiri
menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inquiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
·
Seluruh aktivitas yang dilakukan
siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri.
·
Tujuan dari metode inquiri
adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Top 10 best casinos in Las Vegas for real money - DrmCAD
BalasHapusCasinos like the Golden Nugget and 광양 출장마사지 Harrah's, with plenty of 김천 출장샵 slots and table 1xbet app games, For a better example, you 경상북도 출장샵 can get your 춘천 출장샵 free play bonus for